Page 7 - BUKU_Nurtati Soewarno dkk
P. 7
PENDAHULUAN
Bandung adalah ibu kota Propinsi dan merupakan kota terbesar
di Propinsi Jawa Barat. Saat ini Bandung berusia 214 tahun yang
tentunya memiliki sejarah dan peninggalan yang beragam. Kota
Bandung didirikan pada masa Kolonialisasi Belanda pada tahun 1811
dan baru mendapat pengakuan sebagai Gemeente pada tanggal 1 April
1906. Sejak saat itu Pemerintah Kota Bandung mempunyai hak untuk
membangun kotanya secara mandiri (Koento, 1984).
Pembangunan kota Bandung sejalan dengan pembuatan jalan
Raya Pos atau The Groote Post Weg yang diprakarsai oleh Gubernur
Jenderal H.W Daendels (tahun 1808-1811). Jalan Raya ini
menghubungkan titik Barat pulau Jawa, kota Anyer dan titik Timur
pulau Jawa, kota Panarukan yang melintasi kota Bandung. Jalan yang
didirikan oleh Gubernur Jenderal H.W Daendels dinamakan Groote
Post Weg (jalan Raya Pos) karena pada awalnya hanya diperuntukan
bagi kebutuhan Pos dan Militer (Carey, Peter; A. Noor, Farish. Ras,
Kuasa, dan Kekerasan Kolonial di Hindia Belanda, 1808-1830. Jakarta:
Kepustakaan Populer Gramedia. ISBN 978-602-481-656-8).
Setelah Kemerdekaan (1945) di kota Bandung Groote Post Weg
berganti menjadi Jalan Raya Barat (dari batas kota sebelah Barat
sampai Alun-alun) dan Jalan Raya Timur (dari Alun-alun sampai
dengan batas kota sebelah Timur. Saat ini jalan tersebut terbagi
menjadi 3 segmen, yaitu Jalan Jenderal Sudirman (dari batas kota
sebelah Barat sampai Alun-alun), Jalan Asia Afrika (dari Alun-alun
sampai Simpang Lima) dan Jalan Jenderal Achmad Yani (dari Simpang
Lima sampai batas kota sebelah Timur).
Kawasan sepanjang Groote Post Weg merupakan kawasan awal
dari perkembangan kota Bandung. Dimulai dari titik pusat kota yang
vi

