Page 29 - BUKU_Nurtati Soewarno dkk
P. 29
Setelah jalur kereta api dari Batavia - Bandung dibuka pada
tahun 1884, Bandung semakin ramai karena sistem transportasi yang
semakin mudah. Pada saat itu pula banyak masyarakat Belanda yang
pindah ke Bandung untuk menetap. Oleh karena itu pelayanan untuk
umat Katolik segera dipersiapkan dengan membangun sebuah gereja
berukuran 8 x 21 m yang dilengkapi sebuah pastoran di Schoolweg
(sekarang jalan Merdeka). Gereja ini bernama St. Franciscus Regis dan
diberkati oleh Mgr. W. Staal pada tanggal 16 Juni 1895. Lokasi gereja
ini berdekatan dengan gudang kopi milik Pemerintah Kolonial Belanda
yang sekarang menjadi Balai Kota Bandung.
Gambar 1: Gereja St. Franciscus Regis di School weg
Sumber : Gereja Katolik Santo Petrus Katedral Keuskupan Bandung, 35,
Paulus Krismastono Soediro
Kota Bandung memperoleh status Gemeente yang setingkat
dengan Kotamadya pada 1 April 1906. Dengan pergantian status,
pemerintah kota Bandung melakukan pengembangan permukiman kota
dengan membangun sebuah kawasan pusat pemerintahan berupa
Gedung Balaikota dengan sebuah taman yang bernama Pieterspark di
lokasi bekas gudang kopi. Setelah itu dibangun pula beberapa fasilitas
publik, seperti sekolah, Bank, dan tempat ibadah yaitu gereja Kristen
Protestan dan Katedral. Setelah Bandung ditentukan sebagai stasi baru
di Jawa Barat yang dipimpin oleh Pastor J. Timmers pada 13 Februari
20

