Page 29 - Rekayasa Pantai
P. 29
3. Muka air tinggi rerata (mean high water level, MHWL), adalah rerata dari
muka air tinggi selama periode 18,6 tahun.
4. Muka air rendah rerata (mean low water level, MLWL), adalah rerata dari
muka air rendah selama periode 18,6 tahun.
5. Muka air tinggi purnama (mean high water spring, MHWS), adalah rerata
dari dua muka air tinggi berturut-turut selama periode pasang purnama,
yaitu jika tunggang (range) pasut itu tertinggi.
6. Muka air rendah purnama (mean low water spring, MLWS), adalah rerata
dari dua muka air rendah berturut-turut selama periode pasang purnama.
7. Muka air laut rerata (mean sea level, MSL), adalah muka air rerata antara
muka air tinggi rerata dan muka air rendah rerata. Elevasi ini digunakan
sebagai referensi untuk elevasi di daratan.
8. Muka air tinggi tertinggi (highest high water level, HHWL), adalah air
tertinggi pada saat pasang surut purnama atau bulan mati.
9. Muka air rendah terendah (lowest low water level, LLWL), adalah air
terendah pada saat pasang surut purnama atau bulan mati.
10. Higher high water level, adalah air tertinggi dari dua air tinggi dalam satu
hari, seperti dalam pasang surut tipe campuran.
11. Lower low water level, adalah air terendah dari dua air rendah dalam satu
hari.
Dalam perencanaan sering pula digunakan istilah elevasi:
- HWS (High Water Springs, diambil sama dengan elevasi MHWL) dan
- LWS (Low Water Springs diambil sama dengan elevasi MLWL).
Namun untuk perencanaan dengan resiko yang lebih tinggi maka HWS menjadi
Highest Water Spring (=HHWL) dan LWS menjadi Lowest Water Spring (=
LLWL).
Contoh nilai-nilai konstituen/komponen pasang surut dan elevasi pasang surut
disajikan pada Tabel 2.1 dan Tabel 2.2:
Tabel 2.1 Contoh Nilai-Nilai Konstituen Pasang Surut
Konstituen Z 0 M 2 S 2 N 2 K 2 K 1 O 1 P 1 M 4 MS 4
Amplitudo 149,73 55,64 10,13 7,63 26,7 28,43 5,84 16,64 3,98 3,8
(cm)
o
Phase ( ) 66,46 28,32 74,62 114,91 43,44 241,41 39,74 56,36 58,63
17