Page 86 - BUKU_Nurtati Soewarno dkk
P. 86

Masjid  Raya  Cipaganti  terletak  di  “tusuk  sate”,  antara  Jalan
              Cipaganti dan Jalan Sastra. Bingkai pepohonan yang berderet di Jalan

              Sastra  menjadi  pemandangan  indah  khas  Eropa  yang  biasanya  tidak

              ditemui  dalam  rancangan  masjid  di  Jawa.  Unsur  Eropa  lain  yang
              diterapkan adalah pada konstruksi bangunan yang memakai kuda-kuda

              segitiga untuk penyangga atap.
                      Nyland  weg  telah  berganti  nama  menjadi  jalan  Cipaganti  dan

              kemudian  berganti  nama  lagi  menjadi  jalan  R.A.A  Wiranatakusumah.
              Demikian  pula  dengan  Masjid  Raya  Cipaganti,  telah  mengalami

              perubahan. Di samping kiri dan kanan didirikan bangunan baru untuk

              menampung  jumlah  umat  Muslim  yang  meningkat  dan  melengkapi
              kebutuhan  masyarakat  beraktifitas  di  lokasi  Masjid.  Saat  ini  di  lokasi

              Masjid terdapat Sekolah Taman Kanak Kanak, Mini Market, DKM, Biro
              perjalanan  Haji  dan  Umrah  serta  Ruang  Serba  Guna  yang  dapat

              digunakan  oleh  masyarakat  umum.  Mudahnya  pencapaian  dan  lokasi

              strategis  menjadikan  Masjid  Raya  Cipaganti  kerap  dijadikan  tempat
              singgah oleh kaum Muslim.


              4.2 Sejarah Masjid Raya Cipaganti

                      Pada  masa  Kolonial  Belanda  Jalan  Cipaganti  disebut  Nyland

              weg.  Saat  itu    di  kawasan  Bandung  Utara  belum  ada  sarana  masjid
              untuk  kegiatan  keagamaan  umat  Muslim  sehingga  diputuskan  untuk

              mendirikan kembali Masjid Raya Cipaganti. Pembangunan Masjid Raya
              Cipaganti  ini  dimulai  setelah  turun  bantuan  biaya  dari  R.A.A.  Hasan

              Soemadipradja dan sumbangan dari bangsawan pribumi lainnya.
                      Rancangan masjid ini dibuat oleh arsitek Belanda ternama, yaitu

              Prof.  C.P.  Wolff  Schoemaker  pada  tanggal  7  Februari  1933  atau  11

              Syawal 1351 Hijriah. Tanggal ini menjadi awal pendirian masjid dengan



                                                   77
   81   82   83   84   85   86   87   88   89   90   91