Page 66 - BUKU_Nurtati Soewarno dkk
P. 66

Di  bulan  Februari  1917,  Dewan  Gereja  menyetujui  salah  satu
              gambar yang ditawarkan dari sebuah biro di Semarang yaitu Harmsen

              en  Plagge.  Sketsa  ini  berbentuk  salib  Portugis  yang  berlengan  sama

              panjang.  Dana  Gereja  diperkirakan  untuk  pembangunan  adalah
              sebesar 1 ton = 1 gouds (goud = uang emas).

                      Kemudian      dilakukan    pemilihan     lahan    sebagai     tempat
              pembangunan  Gereja  yang  baru.  Dari  beberapa  pilihan,  terpilih  2

              lokasi, yaitu: Insulinde Park (sekarang Taman Lalu Lintas) dan Pieters
              Park  (sekarang  Taman  Balai  Kota  Bandung),  maka  di  putuskanlah

              lokasi  Gereja  baru  didekat  Gereja  lama  yang  merupakan  milik  dari

              seorang  jemaat  bernama  T.J.  Jaski.  Gereja  baru  ini  diberi  nama  De
              Nieuwe Kerk.

                      Sekitar sembilan bulan kemudian, pembangunan Gereja selesai
              dan  diresmikan  pada  1  Maret  1925  sebagai  bangunan  publik  utama

              pada  masa  itu.  Gereja  seluas  432  meter  persegi  ini  mampu

              menampung  500  Jemaat.  Gereja  didirikan  berdampingan  dengan
              gedung  Balai  Kota,  Bank  Java,  dan  Gereja  Santo  Petrus  di  kawasan

              Pusat Pemerintahan Bandung.
                      Berawal dari rumah Ibadah sederhana, Gereja Bethel Bandung

              merupakan  salah  satu  tonggak  penyebaran  agama  Kristen  di  Tatar

              Sunda pada abad ke-19. Arsitektur bangunan ini kaya simbol teologis
              yang menggambarkan ajaran mulia kitab suci. Gereja Bethel Bandung

              berada di Jalan Wastukencana, Bandung adalah Gereja Protestan yang
              pertama kali dibangun di Kota Bandung, yaitu pada bulan Mei 1924, di

              atas lahan seluas 3.278 meter persegi.
                      Nama Bethel baru dipakai tahun 1964. Nama yang merujuk pada

              Kitab  Kejadian  ini  bermakna  rumah  Tuhan  atau  pintu  gerbang  surga.

              Pada  pintu  masuk  utama  terdapat  lima  anak  tangga.  Jumlah  ini



                                                   57
   61   62   63   64   65   66   67   68   69   70   71