Page 23 - Rekayasa Pantai
P. 23
2 SURVEI OSEANOGRAFI
Survei Oseanografi yang dimaksud termasuk survei penentuan kedalaman dasar
permukaan air (batimetri). Untuk kebutuhan perencanaan pelabuhan, survei
oseanografi yang diperlukan adalah pengukuran :
1. Batimetri
2. Tinggi, periode, dan arah gelombang
3. Fluktuasi pasang surut
4. Kecepatan dan arah arus
5. Salinitas dan suhu
6. Komposisi kimia air laut
7. Distribusi butir sedimen
Ketelitian dari data ini diperlukan untuk menentukan lay out pelabuhan,
perencanaan breakwater, penggunaan jenis material konstruksi, metode
pemeliharaan, dan menentukan kelayakan dari pelabuhan dilihat dari biaya
pembangunan dan biaya pemeliharaan.
2.1. Batimetri
Tujuan dari pekerjaan batimetri adalah untuk memetakan dasar laut yang hasilnya
adalah berupa gambar kontur kedalaman dasar dari permukaan laut, kontur pantai,
rintangan-rintangan di laut (jika ada), dan situasi. Untuk itu harus dibuatkan suatu
titik referensi yang terdapat di darat.
Pekerjaan survei batimetri ini akan meliputi pekerjaan :
- Pengikatan titik referensi ke Bench Mark yang terdekat.
- Pembuatan titik-titik tetap (beacon) di darat ataupun di laut yang kemudian
digunakan sebagai pedoman untuk menentukan posisi kapal.
- Pengikatan titik tetap terhadap titik referensi.
- Pengukuran kedalaman sepanjang jalur sounding (sounding lines)
- Pengukuran kedalaman sepanjang jalur silang (cross check lines)
- Pengukuran pasang surut.
- Penggambaran.
Sebelum pekerjaan–pekerjaan tersebut dilaksanakan, terlebih dahulu harus
dilakukan persiapan-persiapan secara seksama.
Pekerjaan persiapan adalah berupa :
- Mengumpulkan peta hidrografi dan topografi yang ada.
- Mencari titik Bench Mark.
- Memperkirakan lokasi dair titik referensi dan titik-titik pedoman (beacon).
11