Page 12 - Rekayasa Pantai
P. 12
2
1.3.4. Pantai Berbatu
Pantai berbatu (Gambar 1.5) umumnya terdiri dari bongkahan-bongkahan batuan
granit. Pantai seperti ini terdapat di kepulauan Natuna, Pulau Buton, dan Pantai
selatan Jawa (Pelabuhan Ratu dan Ujung Kulon).
1.4. Permasalahan di Wilayah Pantai 3
Permasalahan yang terjadi di wilayah pantai antara lain, erosi, abrasi, sedimentasi
dan pencemaran.
1) Erosi Pantai
Adalah proses mundurnya pantai dari kedudukan semula yang antara lain
disebabkan oleh tidak adanya keseimbangan antara pasok dan kapasitas
angkutan sedimen. Perubahan pantai jenis ini biasa terjadi pada pantai landai
(berpasir, atau berlumpur).
Beberapa faktor penyebab yang sering mengakibatkan tejadinya erosi pantai
antara lain :
- Pengaruh adanya bangunan pantai;
- Penambangan material pantai dan sungai;
- Pemindahan muara sungai;
- Pencemaran perairan pantai (dapat mematikan karang, hutan);
- Pengaruh pembuatan waduk di hulu (angkutan sedimen berkurang);
- Perusakan oleh bencana alam (misal : gelombang badai, tsunami).
2) Abrasi
Adalah proses erosi diikuti longsoran (runtuhan) pada material yang masif
(batu) seperti tebing pantai. Abrasi antara lain disebabkan oleh daya tahan
material menurun karena cuaca (pelapukan) dan selanjutnya daya tahan
tersebut dilampui oleh kekuatan hidraulik (arus dan gelombang).
3) Sedimentasi (Akresi)
Adalah proses pengendapan material yang terbawa oleh air, angin, maupun
gletser. Sedimentasi dapat terjadi di muara sungai dan di pelabuhan.
Sedimentasi di muara sungai terdiri atas proses penutupan dan proses
pendangkalan muara.
- Penutupan sungai tejadi tepat di mulut sungai pada pantai yang berpasir atau
berlumpur, yaitu dengan tejadinya formasi ambang di muara. Proses ini
biasanya disebabkan karena debit sungai kecil, terutama di musim kemarau,
sehingga aliran air tidak mampu membilas sedimen.
4