Page 18 - BUKU_Nurtati Soewarno dkk
P. 18

adalah terdapat di samping kiri tuan rumah (samping kiri dimana tempat
              Kelenteng menghadap). Sebaliknya, pintu keluar terdapat di sisi kanan

              tuan  rumah  (sisi  kanan  dimana  Kelenteng  menghadap).  Pintu  yang

              terdapat di tengah tidak ditujukan sebagai pintu masuk ataupun keluar,
              karena memiliki makna sebagai ‘Pintu Dewa’.

                      Alur sirkulasi diawali di tengah muka bangunan dan menghadap
              langit  terbuka, lalu menghormat  dan memohon izin  pada  langit  (Tian)

              dan  bumi  sebagai  awal  acara  ritual.  Selanjutnya  langkah  berikutnya
              dengan  menyusuri  selasar  kiri  sejajar  sumbu  ke  titik  tengah  ruangan

              untuk  bersembahyang  menghormat  Kwan-kong  (tuan  rumah)  yang

              terletak tepat di tengah ruangan. Selanjutnya berpindah kepada Ma-co
              (pendamping  1)  dan  Fu  De  Cen  Shen  (Pendamping  2).  Kemudian

              dilanjutkan ke ruang dalam bangunan di sayap kiri dan sayap kanan.
              Kegiatan  terakhir  yaitu  adalah  membakar  kertas  yaitu  sebagai  simbol

              komunikasi  dan  pelaporan  terhadap  Tian  dan  tokoh  yang  telah

              dihormati  pada  tempat  pembakaran.  Setelah  ritual  selesai  dilakukan,
              pengunjung  akan  keluar  dengan  alur  yang  terdapat  pada  selasar  sisi

              kanan bangunan menghadap.





























                                                    9
   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23