Page 56 - Rekayasa Pantai
P. 56
Perhitungan Wind Stress Factor
Wind stress factor merupakan parameter yang digunakan untuk menghitung tinggi
gelombang yang dibangkitkan dalam proses hindcasting. Parameter ini intinya
adalah kecepatan angin yang dimodifikasi. Sebelum mengubah kecepatan angin
menjadi wind stress factor, koreksi dan konversi terhadap data kecepatan angin
perlu dilakukan. Berikut ini adalah koreksi dan konversi yang perlu dilakukan pada
data angin untuk mendapatkan nilai wind stress factor.
1. Koreksi Ketinggian
Wind stress factor dihitung dari kecepatan angin yang diukur dari ketinggian 10 m
di atas permukaan. Bila data angin diukur tidak dalam ketinggian ini, koreksi perlu
dilakukan dengan pers. berikut ini (persamaan ini dapat dipakai jika z <20m):
(4.2)
Dengan : U(10) : Kecepatan angin pada elevasi 10 m (m/s)
U(z) : Kecepatan angin pada ketinggian pengukuran (m/s)
z : elevasi/ketinggian pengukuran (m).
2. Koreksi Stabilitas
Koreksi stabilitas ini berkaitan dengan perbedaan temperatur udara tempat
bertiupnya angin dan air tempat terbentuknya gelombang. Persamaan koreksi
stabilitas ini adalah sebagai berikut:
U R T U ( 10 ) (4.3)
Dengan: U : Kecepatan angin setelah dikoreksi (m/s)
U(10) : Kecepatan angin sebelum dikoreksi (m/s)
RT : Koefisien stabilitas, nilainya didapat dari grafik pada SPM
(Vol. I, Figure 3-14), atau disajikan pada Gambar 4.5.
Jika data temperatur udara dan air (sebagai data untuk membaca grafik) tidak
dimiliki, maka dianjurkan memakai nilai RT =1,10.
3. Koreksi Efek Lokasi
Koreksi ini diperlukan bila data angin yang diperoleh berasal dari stasiun darat,
bukan diukur langsung di atas permukaan laut, ataupun di tepi pantai. Untuk
merubah kecepatan angin yang bertiup di atas daratan menjadi kecepatan angin
yang bertiup di atas air, digunakan grafik yang ada pada SPM Vol I, Figure 3-15
atau pada Gambar 4.6.
46

