Text
Jejak Arsitektur Religius Bandung: Sejarah, Identitas, dan Data Cagar Budaya Kelenteng, Gereja, Masjid
Bangunan peribadatan memiliki peran penting dalam mencerminkan keyakinan mayoritas masyarakat dan sering menempati lokasi strategis di suatu kota. Bandung, yang berdiri sejak masa kolonial Belanda pada awal abad ke-18, menyimpan berbagai peninggalan arsitektur kolonial termasuk bangunan ibadah dari beragam agama. Empat bangunan tertua yang menjadi fokus kajian ini adalah Kelenteng Satya Budhi (1855), Gereja Katedral Santo Petrus (1922), Gereja Protestan Bethel (1924), dan Masjid Raya Cipaganti (1933), yang masing-masing memiliki gaya arsitektur khas sesuai fungsi dan zamannya. Keempatnya telah ditetapkan sebagai Bangunan Cagar Budaya golongan A karena memenuhi kriteria usia, nilai sejarah, keunikan arsitektur, dan nilai budaya. Kajian ini memaparkan sejarah, lokasi, kondisi, gaya arsitektur, ragam hias, serta upaya pelestarian yang dilakukan sehingga bangunan-bangunan tersebut tetap terjaga dan berfungsi sesuai tujuan awalnya.
Tidak tersedia versi lain